Sebuah Mimpi
Mimpi
disebut sebagai bunga tidur. Saya pikir, penggunaan kata bunga bukanlah tanpa
alasan. Bunga menggambarkan hiasan, pemberi warna, sekaligus keharuman. Bunga
memiliki banyak jenis dan melalui perbedaan jenis tersebut manusia memberi
kesan masing-masing. Bunga mawar melambangkan cinta, bunga melati melambangkan
kesucian, bunga matahari melambangkan semangat. Demikian juga dengan mimpi yang
memiliki kesan berbeda tiap kali kita mengalaminya.
Suatu
siang yang panas, saya tertidur dan bermimpi. Mimpi tersebut memberikan kesan
manis. Mimpi tentang mencintai dan dicintai. Masih terasa benar kebahagiaannya
sampai saya terbangun. Rasanya sangat nyata, sampai saya tidak henti-hentinya
tersenyum. Namun kemudian saya teringat, apakah saya bisa bermimpi semanis itu
apabila kenyataannya saya bukanlah manusia yang bebas dan beruntung?
Saya
pikir mimpi juga berkaitan dengan realita kehidupan yang melekat pada diri
seseorang. Mungkin, seorang pelarian akan sering memimpikan hangatnya rumah dan
keluarga. Atau bahkan ia tidak bisa bermimpi karena apa yang dia pikirkan telah
menghabiskan waktunya untuk beristirahat? Hal ini menjadi refleksi bagi kehidupan saya sendiri. Sudahkah saya bersyukur untuk kehidupan yang
saya miliki? Sudahkah juga saya bersyukur untuk setiap mimpi dan kenyataan yang ada di
sekitar saya?
Mari
nikmati mimpi yang muncul dalam setiap tidur kita dan apabila mimpi itu
menyenangkan, mengapa tidak berusaha mewujudkannya dalam realitas kehidupan?
Comments
Post a Comment